Jumat, 04 Januari 2008

kearifan penggunaan teknologi informasi

Information technology atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah teknologi informasi, adalah semua perangkat yang mampu menyebarkan informasi, entah itu computer, scanner, mesin fotokopi, internet dan lain sebagainya. Penggunaan dari alat-alat tersebut semakin berkembang dewasa ini, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar menggunakan jasa dari teknologi informasi. Tak heran apabila persaingan yang terjadi semakin cepat dan ganas. Namun yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknologi informasi, adalah komponen manusia, proses bisnis, dan juga teknologi itu sendiri. Teknologi akan selalu baru dan mengandung fitur baru yang semakin mempermudah personel atau manusia untuk mengerjakan pekerjaannya, namun apakah fitur tersebut benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan saat ini adalah sebuah pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan mengaplikasikan sebuah teknologi informasi. Pertanyaan lain yang juga harus dipertanyakan adalah apakah personel yang ada dalam organisasi tersebut telah siap menjalankan pekerjaan mereka di atas teknologi baru tersebut?. Dengan bertanya hal-hal tersebut di atas maka sebuah organisasi akan dapat menyelaraskan teknologi dan juga manusia serta proses bisnisnya dengan baik.

Salah satu perusahaan yang cukup bijak dalam menggunakan teknologi adalah sebuah swalayan kecil di Malang, Sardo. Sebagai sebuah perusahaan keluarga, perusahaan ini pada awalnya hanya menggunakan mesin hitung sebagai alat bantu pencatatan transaksi, untuk melacak inventori setiap pekerja yang bertugas pada pagi hari melakukan pencatatan secara manual di sebuah buku yang ukurannya cukup besar. Dengan letak yang cukup dekat dengan kampus dan sekolah, maka konsumen yang datang juga semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah pelajar di Kota Malang. Dampaknya adalah penambahan jumlah barang dan juga pekerja, jumlah kasir yang dulunya cuma tiga orang bertambah menjadi lima orang namun tetap dengan mesin hitung, hal ini menjadikan pelayanan yang sangat buruk karena antrian yang sangat panjang di meja kasir, belum lagi apabila kasir memasukkan barang yang sama sampai dua kali yang menjadikan harga yang harus dibayar menjadi mahal. Solusi yang diambil oleh pemilik Sardo cukup bijak namun kurang efektif, yaitu menambah jumlah kasir menjadi delapan orang, untuk beberapa saat hal ini cukup membantu, namun terjadi peningkatan jumlah karyawan yang keluar, karena ternyata jumlah pagawai tetap namun jam kerja dan juga tanggung jawab ditambah sehingga banyak pagawai yang keteteran dan memutuskan keluar.

Akhirnya datanglah era komputer dan juga printer di swalayan ini, namun tidak mengunakan bar code seperti di swalayan besar, kasir masih harus memasukkan kode barang ke dalam komputer layaknya praktikum microsoft eksel di bangku sekolah. Tindakan menggunakan komputer ini diambil oleh pemilik karena dua hal, pertama syarat untuk dapat bekerja di Sardo minimal adalah lulusan SMA atau SMK sehingga pendidikan komputer sudah didapat, kedua adalah untuk kenyamanan konsumen. Namun di balik penggunaan teknologi yang cukup bagus di bagian kasir, bagian lain masih menggunakan teknologi manusia alias manual terutama pencatatan barang atau inventori. Hal ini tampak pada saat pagi hari di mana para pegawai selain kasir sibuk mencatat dan memberikan label harga pada barang di blok yang menjadi tanggung jawabnya, dan tugas ini baru selesai dikerjakan pada siang hari sekitar pukul 11.30. Dari ilustrasi di atas tampak bahwa pemilik Sardo memahami betul-meskipun nggak terlalu- bagaimana memanfaatkan teknologi. Dengan teknologi yang ada, pemilik berusaha untuk menyelaraskan dengan kualifikasi pendidikan dari personel yang akan menggunakannya dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan. Sebuah cara yang cukup arif dalam menggunakan teknologi dalam menunjang kesuksesan organisasinya, entah terobosan apalagi yang dilakukan oleh Sardo saat ini, karena saya sudah lama tidak pulang kampung dan berbelanja di toko tersebut. Semoga semua bagian sudah menggunakan teknologi informasi dalam melakukan aktivitasnya, sehingga perusahaan mendapatkan kemudahan dari teknologi informasi.

Tidak ada komentar: