Sabtu, 03 November 2007

PENDIDIKAN

Pendidikan, banyak orang Indonesia dan juga dunia ini yang selalu mendengungkan pendidikan sebagai sebuah jalan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Banyak negara saling berlomba untuk mendapatkan peringkat yang bagus untuk institusi pendidikan mereka. banyak fasilitas yang akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dari siswa, penambahan teknologi informasi, penambahan kantin dengan menu makanan yang sehat, fasilitas kesehatan yang memadai, keamanan, dan banyak lagi fasilitas yang diberikan oleh institus-institusi tersebut untuk menunjukkan bahwa institusi mereka dapat diandalkan.
bagaimana dengan institusi di Indonesia? sungguh merupakan sebuah ironi. banyak mahasiswa yang selalu meneriakkan pendidikan murah atau bahkan gratis kepada pemerintah. di satu sisi keberpihakan kepada masyarakat adalah hal yang benar untuk dilakukan saat ini, karena tampaknya pemerintah sudah capek mengurus manusia yang jumlahnya bejibun ini, namun di sisi lain adakah orang yang akan memberikan jasanya tanpa menerima imbalan atas pengorbanan yang telah dilakukan tersebut?sangat tidak rasional memberikan sebuah pendidikan dengan gratis, karena pendidikan membutuhkan banyak hal untuk menjamin suksesnya seseorang. sebuah laboratorium biologi akan menjadi tidak berguna apabila tidak diisi dengan benda-benda yang menunjang, dan untuk mengisinya dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
ada baiknya apabila kita atau pemerintah melihat pendidikan sebagai sebuah alat untuk membentuk karakter manusia Indonesia yang selama ini dikenal oleh dunia luar sebagai manusia yang tidak berkualitas dan tidak memiliki semangat dalam hidup. apa yang diharapkn oleh siswa dalam pendidikan perlu untuk diperhatikan, apabila siswa tersebut ingin agar setelah lulus menjadi seorang pemain band yang terkenal, maka pendidikan juga harus disesuaikan. selama ini, banyak hal yang tidak perlu dipelajari diberikan sebagai sebuah mata pelajaran di sekolah-sekolah, hal ini menyebabkan banyak talenta yang terbuang dengan percuma. orang akan melihat seorang yang pintar dalam matematika adalah siswa yang ideal, namun tidak disadari bahwa dalam dirinya terdapat potensi yang sama hebatnya dengan anak yang pintar matematika tersebut, hanya berbeda jalur, satu di jalur matematika, satu di jalur ekonomi misalnya. tak jarang orang tua ikut campur dalam menentukan jurusan yang dipilih oleh anak, dan hal tersebut membuat sebuah pemaksaan yang akhirnya tidak menguntungkan banyak pihak.
peran guru dalam pendidikan Indonesia sangat tidak dihargai, banyak peraturan baru dari Diknas yang hanya akan membuat pekerjaan guru bertambah, tanpa penambahan kesejahteraan. ditambah intervensi orang tua yang terkadang sangat menjengkelkan. kenapa harus memaksa masuk jurusan tertentu apabila bakat yang dimiliki tidak sesuai dengan jurusan tersebut?banyaknya pemaksaan ini yang membuat banyak orang yang pada akhirnya putus asa dengan nasib yang menimpa mereka. masuk IPA setelah lulus masuk kedokteran di universitas ternama, setelah itu menjadi dokter yang akan memiliki kekayaan yang sangat besar, wow mimpi yang sangat indah. proses tidak dijadikan sebagai sebuah cara untuk menuju cita-cita tersebut, karena tinggal bilang sama mama atau papa maka semuanya beres. saya termasuk orang yang beruntung tidak memiliki orang tua seperti itu, namun saya mengerti bagaimana menjadi seperti itu, salah satu teman masuk IPA dengan tujuan setelah lulus masuk kedokteran, ini bukan cita-cita murni dari teman saya, tapi cita-cita dari bokap alias bapak alias babenya. padahal dia memiliki kemampuan untuk analisis laporan keuangan yang sangat bagus, dan ternyata Tuhan berkehendak lain, semua mimpi bagusnya berubah menjadi mimpi buruk kali ya, tapi tau ah kan Tuhan Maha Adil jadi segala sesuatu harus disukurin eh salah ding disyukuri. dia sempat malu untuk bertemu teman-teman yang masuk perguruan tinggi, tapi dengan dukungan ingin sekolah yang tinggi dia melamar pekerjaan dan diterima di sebuah restoran fast food ternama. dia bertahan selama 3 tahun atau 4 tahun lupa ah wong yang kerja dia aku kan cm nyeritain doang, dan dia beberapa kali promosi sampai akhirnya menjadi seorang yang bertanggung jawab terhadap acara ulang tahun di restoran tersebut, mulai pembukuan, inventarisasi, bikin laporan pertanggung jawaban dan sebagainya.
apa yang dapat diambil dari sini adalah bahwa seseorang itu memiliki kapabilitas tersendiri, pendidikan hanyalah sebuah jalan untuk menemukan arti dan hati kita. seorang manajer strategi di sebuah perusahaan pernah bilang, semua yang dipelajari di kampus atau bangku kuliah adalah bagian sedikit dari diri kita, namun jiwa kita yang akan membuat sukses atau tidaknya kita. ngerti gak ngerti terima ajalah wong aku aja bingung ama tuh manajer. jadilah diri sendiri dan pilih apa yang kita yakin itu adalah sesuatu yang benar-benar kita kuasai dan aku tunggu komentar dari Anda sekalian. sok kool ya, bodo ah yang penting kan bikin blog meskipun cuma buat dapet nilai tugas SIT he.......he.......

1 komentar:

Yusi Oktaviani MM mengatakan...

cALon dOsEn beda deH nGomonGna tenTang pendidikan..ciehhhh